HUT Morowali PT Vale

Pemasaran Handcraft Daur Ulang Sampah Perlu Libatkan Anak Muda

Daur ulang sampah
Child Campaigner Sulawesi Tengah foto bersama usai beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido. / Save the Children

ReferensiA.id- Child Campaigners Sulawesi Tengah (Sulteng) usul ke Pemerintah Kota Palu agar memperbanyak tempat sampah. Selain itu, melibatkan anak-anak muda dalam memproduksi dan memasarkan produk handcraft atau kerajinan daur ulang sampah.

Usulan itu disampaikan perwakilan Child Campaigner Sulawesi Tengah, Magefira saat beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido.

Pertemuan Child Campaigner Sulawesi Tengah yang beranggotakan anak-anak dan orang muda di Sulteng ini dilaksanakan di kediaman Wakil Wali Kota Palu, Minggu 9 Oktober 2022.

Baca Juga:  Save The Children: Permudah Akses Cuci Tangan Anak Penyandang Disabilitas

“Minta dukungan ke pemerintah untuk memperbanyak tempat sampah atau membuat kebijakan mengenai tempat sampah, khususnya untuk event-event di Kota Palu,” kata Magefira.

Sebab, kata dia setiap ada event di Kota Palu, titik pembuangan dan pengelolaan sampah tidak memadai dengan jumlah masyarkat yang datang sehingga menimbulkan masalah sampah yang menumpuk dan tidak jelas penanggungjawabnya.

Diketahui, anak-anak yang tergabung dalam Child Camapigners Sulawesi Tengah selama ini aktif kampanyekan Aksi Generasi Iklim sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dampak krisis iklim.

Baca Juga:  Ratusan Anak Bentangkan Spanduk di Monas Harap G20 Atasi Ancaman Krisis Iklim dan Kemiskinan

Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan Child Camapigners di Sulteng dengan dukungan Save the Children untuk memperkuat peningkatan kesadaran terkait isu krisis iklim.

Sementara itu, perwakilan Child Campaigner Sulteng lainnya, Riziq saat audiensi mengatakan, sampah telah berdampak pada krisis iklim. “Misalnya, saat hujan yang menyebabkan banjir, sampah ikut naik ke permukaan, dan saat surut, meninggalkan banyak sampah di daratan,” ujarnya.

Baca Juga:  Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Perlu Layanan Psikososial dan Pastikan Keberlanjutan Pengasuhan

Pada pertemuan itu juga terungkap beberapa hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi krisis iklim, di antaranya membuat kampung iklim dan program ibu-ibu PKK yang mengolah sampah menjadi handcraft. Namun, permasalahannya adalah pemasaran kerajinan tangan tersebut.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News