Mitigasi Bencana, Belasan Pemuda Tanam Mangrove di Lokasi Bekas Tsunami Tonggolobibi

Tanam mangrove di lokasi bekas tsunami
Belasan pemuda lakukan aksi tanam mangrove di lokasi bekas tsunami di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. / Ist

ReferensiA.id- Sejumlah pemuda lintas organisasi menginisiasi gerakan tanam mangrove di lokasi bekas tsunami di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, Rabu 30 November 2022.

Penanaman pohon mangrove itu dilakukan oleh pemuda di Dusun 1 Desa Tonggolobibi dalam rangka memperingati Momentum Hari Pohon Sedunia dan Hari Ikan Nasional yang diperingati pada 21 November lalu.

Iklan KPU Palu rekapitulasi

Selain itu, aksi tersebut juga dijadikan sebagai gerakan untuk mendorong produktivitas pemuda desa, dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita ingin mengajak semua pihak untuk terlibat biar rasa kepemilikan dan merawat bersama selalu ada, serta terbangun gerakan produktif anak muda desa untuk bagaimana tetap menjaga kelastarian lingkungan, juga sebagai bentuk edukasi awal bahwa mangrove bukan hanya sekadar tumbuhan yang hidup namun punya banyak manfaat sebagai penyerap karbon (yang) 5 kali lebih kuat dibandingkan hutan tropis lainnya, serta sebagai bentuk mitigasi bencana berupa abrasi dan tsunami,” ungkap Ardiansyah AR, salah satu pemuda yang terlibat pada aksi tanam mangrove tersebut.

Dia bilang, kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi, namun mengupayakan keberlanjutan selama terjalin kolaborasi kolektif lintas sektor.

Untuk aksi awal, para pemuda desa itu menanam sebanyak 200 propagul (kecambah) mangrove di lokasi bekas tsunami.

Sebanyak 200 mangrove yang ditanam merupakan langkah awal dari target capain yang akan ditanam sebanyak 2.000 propagul.

Inisiatif penanaman mangrove dilakukan di lokasi itu karena adanya kekosongan lahan yang dulunya bekas perumahan dan kemudian tidak dipergunakan akibat bencana gempa dan tsunami tahun 1996.

Adapun peserta yang terlibat pada pelaksanaan penanaman tersebut sebanyak 11 pemuda dari berbagai perwakilan organisasi, di antaranya Kelompok Pecinta Alam (KPA) Belibis, Karangtaruna Tunas Beringin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat desa dan Persatuan Pemuda-pemudi Desa Tonggolobibi (P2DT) serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tonggolobibi.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *