“Pilihan kita berpartai adalah pilihan kita mengabdi. Saya tidak meyakini ada partai politik di negeri ini bisa memberikan kenyamanan kepada kadernya. Ini hanya soal perbedaan cara pandang,” jelas Hamdin.
Atha Mahmud membenarkan pernyataan Hamdin, dia bilang kepindahannya ke Perindo bukan karena alasan pribadi, namun murni karena keyakinan dan pandangan politik yang sudah berbeda jalan dengan Nasdem.
“Saya juga tidak ingin mengecilkan Partai Nasdem, karena saya juga bagian dalam memenangkan berbagai kontestasi politik bersama partai Nasdem hingga partai ini besar,” kata Atha yang juga bakal maju sebagai calon legislatif Provinsi Sulawesi Tengah dari daerah pemilihan Morowali dan Morowali Utara.
“Saya berharap sebenarnya kepindahan kami ini tidak perlu dipersoalkan terlalu jauh, karena menurut saya ini hal yang biasa. Karena menurut saya semua partai itu punya ideologi yang sama, Pancasila, caranya saja yang berbeda dalam mencapai tujuan,” tandasnya.
Ia pun merespons soal pernyataan petinggi Nasdem Sulawesi Tengah yang menyebut kader Nasdem yang pindah partai politik itu sedang baper (terbawa perasaan).
“Soal baper itu menurut saya pernyataan bodoh, karena mencampur adukkan urusan pribadi dan urusan partai,” kata dia.
Meski begitu Atha dan Hamdin kompak menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ahmad M Ali (Wakil Ketua Umum Partai Nasdem).
“Ucapan terima kasih saya kepada bapak Ahmad Ali yang telah mengajak saya ke Nasdem, sudah dua kali pemilu kita sama-sama. Saya juga doakan semoga beliau sukses dengan jalan politiknya,” ujar Atha.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada pak Ahmad Ali yang sudah doakan kami bisa sukses di partai yang baru,” Hamdin menimpali. RED