ReferensiA.id- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigarsi (Disnakertrans) Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang mendalami persoalan yang menyebabkan kericuhan di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) pada Minggu, 2 Maret 2025 kemarin.
Aksi protes ribuan karyawan di kawasan PT IMIP berakhir ricuh. Sejumlah orang dilaporkan mengalami luka-luka, serta beberapa kendaraan dibakar dan fasilitas dirusak.
Usai kejadian, Disnakertrans Sulteng langsung turun tangan mendatangi kawasan industri berbasis nikel di Kabupaten Morowali tersebut.
Menurut Kepala Disnakertrans Sulteng, Arnold Firfdaus, Kepala Unit Pelaksana Teknis Wilayah 2 (Timur) Disnakertrans Sulteng telah menuju PT IMIP untuk mendalami masalah yang terjadi.
“Insyaallah akan diambil kebijakan yang terbaik bagi kedua belah pihak,” ujar Arnold kepada ReferensiA.id, Senin 3 Maret 2025.
Berdasarkan laporan yang didapati Disnakertrans Sulteng, peristiwa kericuhan berawal dari aksi protes terhadap kebijakan pelarangan masuk kendaraan bak terbuka/manhoul yang mengangkut pekerja kontraktor masuk kedalam Kawasan PT IMIP.
Kebijakan itu disebut telah mulai disosialisasikan pada Juli 2024 kepada seluruh kontraktor untuk menyediakan kendaraan pengangkut pekerja yang memenuhi standar keselamatan (salah satunya dapat berupa bus).
Tenggat waktu yang diberikan adalah pada 1 Maret 2025. Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan maka, pada Minggu, 2 Maret 2025 Tim Dalmas dan Tim HSE (Safety) PT IMIP melakukan penertiban berupa penahanan kendaraan bak terbuka yang mengangkut pekerja kontraktor di Pos Pintu Masuk Bandara dan Pos Pintu Masuk Poltek.
Penertiban ini kemudian memicu reaksi protes pekerja kontraktor hingga berujung ricuh.
Disnakertrans pun mengimbau agar kontraktor mengikuti aturan dalam bekerja.