Almarhum Jarudin bermimpi tentang bulan yang beranak enam, lalu bermimpi melihat dua pohon kelapa untuk diambil tujuh tundun kelapa tersebut, serta bermimpi dapat menelan bulan. Lantas disusul oleh mimpi isterinya Hj Lises atau biasa dipanggil Bu Sura tiga bulan kemudian.
Bu Sura bermimpi serupa, yakni tentang bulan jatuh. Kali ini bulan itu jatuh di atas tangan anaknya, Muhammad J Wartabone di tanah Lompio Bora di wilayah Sigi.
Isyarat mimpi kemudian datang dalam tidur Muhammad J Wartabone lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1997 beliau bermimpi tentang dua cahaya yang ditangkap oleh ayahnya Almarhum Jarudin dan kemudian diserahkan kepadanya.
Atas inisiatif Muhammad J Wartabone, yang saat ini telah menjabat sebagai Anggota DPD/MPR RI, mimpinya ketika itu dikonsultasikan kepada gurunya, Syekh Al-Ustadz H Abdullah Awad Abdun, pimpinan Pondok Pesantren Daruttauhit yang ada di Malang Jawa Timur.
Oleh sang guru, Muhammad J Wartabone mendapat gambaran bahwa rezekinya kelak akan diperoleh di kampung halamannya sendiri, yaitu tempat kelahiran ayahnya di Petobo Kota Palu. Saran itulah yang membuat Muhammad J Wartabone kembali ke Palu.
Sebagai seorang santri, Muhammad J Wartabone kemudian mengembangkan ilmunya di Palu, terutama sebagai guru agama Islam. Ia bersama ayahnya memiliki latar belakang yang sama yakni guru agama Islam, terutama guru mengaji yang lantas memadukan ide untuk mendirikan sebuah lembaga sebagai taman pengajian.
Mereka kemudian membangun masjid yang diberi nama Masjid Iqra Center, di jalan Telaga Raya, Kelurahan Petobo, diatas tanah milik Almarhum Jarudin (Om Lopu Guru Ngaji) yang diwakafkan untuk pembangunan masjid. Masjid itulah yang menjadi awal berdirinya Islamic Center.
Pada 8 September 2009 silam, Om Lopu Guru Ngaji bersama isterinya mendirikan Yayasan Islamic Center Pusat Palu Sulawesi Tengah, yang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan, berkedudukan di jalan Telaga Raya, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.