ReferensiA.id- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palu Sulawesi Tengah pada tahun 2023 hanya Rp352 miliar. Jumlah PAD di ibukota provinsi ini perlu ditingkatkan agar pembangunan bisa dikebut dan masyarakat makin sejahtera.
Masalah PAD ini menjadi salah satu topik hangat dalam debat calon walikota dan wakil walikota Palu yang digelar KPU Kota Palu di salah satu hotel di Palu, Senin 21 Oktober 2014, malam. Tiga pasangan calon beradu gagasan soal strategi peningkatan PAD.
Calon Walikota Palu nomor urut 1, Hidayat mengatakan, sumber pendapatan asli daerah adalah pajak dan retribusi daerah. Namun, bagaimana bisa menarik pajak dari masyarakat jika tingkat pendapatan rendah.
Karena itu, walikota Palu periode 2016-2021 ini membawa solusi yakni membangun Palu sebagai kota destinasi dan industri. Menurutnya, langkah yang perlu ditempuh adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendatangkan orang ke Palu.
Semakin banyak orang yang berkunjung atau berwisata ke Kota Palu, maka dunia usaha akan berkembang dengan baik dan pendapatan masyarakat semakin meningkat. Jika pendapatan meningkat maka msyarakat akan taat bayar pajak dan retribusi.
Usaha jasa hotel, restoran, warung makan, warung kopi, jasa transportasi online akan meningkat pendapatannya jika banyak orang yang datang ke Palu.
“Masyarakat Kota Palu mayoritas bekerja di sektor jasa. Karena itu destinasi solusinya, datangkan orang ke Palu,” jelasnya.
Dari sisi industri, calon wakil walikota Palu nomor urut 1, Andi Nur B Lamakarate menjelaskan, peningkatan PAD dari sektor industri di antaranya memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki Kota Palu.
Dia contohkan di Watusampu pendapatan kedua di Kota Palu, tapi saat ini belum dimaksimalkan. Saat ini terkendala pengiriman barang ke Kalimantan.