Morowali di Bawah Ancaman Tailing Industri Nikel

Morowali

ReferensiA.id- Limbah sisa pengolahan bijih nikel tambang atau tailing di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah jadi ancaman kehidupan masyarakat.

Di dalam kawasan PT IMIP hanya ada tiga fasilitas penyimpanan tailing tersaring yang telah ditemukan, yaitu fasilitas tailing untuk PT Qing Mei Bang (QMB) New Energy Materials, PT Huayue Nickel Cobalt, dan sebuah perusahaan yang tidak diketahui.

Direktur Pelaksana Yayasan Tanah Merdeka (YTM), Richard Labiro menyebut, ketiga fasilitas tersebut menempati area yang jauh lebih kecil dari total luas 600 hektare (6 kilometer persegi) untuk semua fasilitas penyimpanan tailing tersaring (filtered tailings) di PT IMIP.

Baca Juga:  PT GNI Sudah Kembali Beroperasi, Karyawan Diawasi Petugas Keamanan

“Runtuhnya salah satu dari ketiga fasilitas tersebut berpotensi mengangkut tailing ke Sungai Bahodopi,” katanya dalam keterangan, Rabu 9 April 2025.

Lokasi fasilitas penyimpanan tailing tersaring untuk Huayue Nickel Cobalt dan QBM New Enegry Materials dikenal secara lokal sebagai KM8 atau IMIP8.

“Tidak sepenuhnya jelas apakah fasilitas penyimpanan tailing tersaring untuk kedua perusahaan tersebut sebenarnya adalah fasilitas yang terpisah,” jelas Richard.

Baca Juga:  Ratusan Warga Buleleng Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan ke PT BCPM

Menurut data YTM, PT IMIP saat ini memiliki fasilitas HPAL yang mengolah bijih nikel kadar rendah menjadi MHP, yakni bahan baku baterai kendaraan listrik dengan kapasitas terpasang 115.000 ton pertahun dan akan meningkat menjadi 407.000 ton pada tahun 2026.

IMIP saat ini menghasilkan 11,5 juta ton tailing pertahun dan diperkirakan meningkat menjadi 47 juta ton pertahun pada 2026. Tailing adalah produk sampingan dari pengolahan nikel menggunakan teknologi HPAL.

Baca Juga:  Investigasi PT GNI, Wamen Naker Sebut Perusahaan Tidak Jalin Komunikasi yang Baik dengan Karyawan

Tailing mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti asam sulfat yang bersifat korosif dan beracun. Tailing nikel melepaskan karsinogen yang sangat beracun yang disebut kromium heksavalen yang bisa mengakibatkan penyakit-penyakit pernafasan dan meningkatkan risiko kanker.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *