Studi Banding Pemkot Palu yang Boyong Lurah dan Camat Disorot

Studi Banding Pemkot Palu
Rombongan yang turut dalam perjalanan studi banding Pemkot Palu ke Kota Batam, Kepulauan Riau tampak sedang mengabadikan momen. / Ist

ReferensiA.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Palu baru saja melakukan perjalanan studi banding ke luar daerah. Di antaranya ke Kota Batam dan Singapura.

Studi banding Pemkot Palu yang melibatkan cukup banyak pejabat, termasuk para lurah dan camat itu kemudian mendapat banyak sorotan. Termasuk di antaranya berasal dari legistlator di DPRD Kota Palu.

Iklan Percetakan RB

“Kepala daerah melakukan ini pastinya buang-buang anggaran yang tidak pantas dilakukan. Apalagi saat ini masyarakt kita khususnya masyarakt Kota Palu, dari tahun 2018 kita dilanda gempa, tsunami, likuefaksi dan Covid. Masyarakt kita harus diurus dulu ekonominya. Tapi justru kepala daerah memperlihatkan hal yang tidak baik,” kata Anggota Komisi A DPRD Kota Palu Marcelinus, Sabtu 18 Juni 2022.

Politis Partai Perindo itu menyayangkan aksi foto-foto para pejabat yang beredar di sosial media saat melakukan studi banding ke luar daerah.

“Dia berselfi-selfi (swafoto) dan ketawa-ketawa. Begitu juga lurah, camat dan kepala-kepala OPD (organisasi perangkat daerah). Mereka seakan bangga dengann mereka bisa ke Batam, Siangapura dan Malaysia,” katanya.

Meski begitu, studi banding yang dilakukan oleh pemerintah Kota Palu itu bukan berarti tidak penting.

Menurut Rusman Ramli yang juga anggota komisi A DPRD Kota Palu, studi banding merupakan hal yang penting dalam rangka menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kami hanya berharap bahwa kunjungan kerja wali kota bersama camat dan lurah Sekota Palu dapat mengimplementasikan keberhasilan daerah lain tersebut, atau dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Kota Palu dalam hal pelayanan publik dan lainnya,” katanya.

Namun ia menyebut jika studi banding yang dilakukan oleh Pemkot Palu tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk daerah, maka hal itu harus dikritisi.

“jika hasil studi bandingnya tak jelas, output-nya tidak ada, maka saya sebagai wakil rakyat akan mengkritisinya dan elemen civil society juga harus memberikan kritik,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pemkot Palu bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) baru saja melakukan studi banding ke Kota Batam beberapa waktu lalu.

Studi banding yang dipimpin Sekretaris Kota (Sekkot) Palu Irmayanti Petalolo dilakukan terkait kesiapan daerah penunjang Ibu Kota Negara (IKN) serta pelaksanaan program kerja orientasi camat dan lurah Kota Palu terkait implementasi dynamic governance dalam pelaksanaan pelayanan publik di Kota Batam.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *